Ibu seorang wanita
perkasa berusia 41 tahun. Dia sumber semangatku, dia sumber inspirasiku.
Ibu yang mengandungku
selama 9 bulan, merawatku dan membesarkanku hingga aku beranjak dewasa.
Ibu yang tak pernah
lelah membimbingku dan kedua adikku.
Ibu yang selalu sabar
mengasuh kami.
Ibu yang tak
henti-hentinya berdoa agar anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang sholeh dan
sholekhah.
Ibu yang tak pernah
bosan mendengarkan curhatanku, keluh-kesahku. Ya, aku memang lebih dekat dengan
ibu. Banyak yang bilang antara aku dan ibu seperti layaknya seorang adik kakak.
Memang usia kami hanya beda 20 tahun.
Kami sering pergi
berdua. Ibu kemana-mana minta tolong diantarkan olehku. Karena ibu todak bisa
naik motor ( trauma pernah jatuh dipinggir jurang) walau terkadang aku ogah-ogahan
jika disuruh. Padahal ibu dengan tulus memberikan kasih sayangnya dan dengan
ikhlas ia korbankan waktu dan jiwanya agar anak-anaknya bahagia.
Ibu yang rela tidak
tidur hanya untuk merawat dan menjagaku ketika aku sakit.
Ibu yang dengan setia
dan sabar membersihkan luka dan membalut perban ditanganku ketika aku habis
jatuh kemarin.
Tapi kenapa terkadang
aku masih membantah jika disuruh? Ya Allah sungguh berdosa diriku ini.
Ibu… maafkan aku,
maafkan keegoisanku, walau aku tau, tanpa aku minta maafpun kau telah
memaafkanku. Sungguh mulia hatimu ibu :*
Ibu… ,aafkan anakmu ini,
jika belum bia buat ibu bahagia. Aku berjanji, aku akan sungguh-sungguh belajar
supaya bisa cepat dapat gelar SEsy (Sarjana Ekonomi Syariah) dan mendapat
pekerjaan yang aku dan ibu harapkan. Amin
Ibu.. terimakasih
kuucapkan padamu. Kasih dan sayangmu benar-benar tak bisa ku balas.
Memang bennar jika surge
itu dibawah telapak kaki ibu.
I love u mom :*
oh so sweettt mbk dila novita putrii
BalasHapus