Aku terus melangkahkan
kakiku menelusuri lorong-lorong kampus sambil clingukan mencari dia. Ya dia,
aku hanya mencari dia. Dia pria bermata sipit, berkulit putih dan bertubuh
tinggi. Hari ini aku mencarinya, karena ada sesuatu yang ingin aku berikan
padanya.
“ach dimana sih dia? Di
SMS pending ! ditelfun gak bisa !”
Setelah hampir 15 menit
melangkahkan kakiku ini,ternyata dia lagi asyik hostpotan di depan loby
rektorat. Langsung deh aku omelin dia. Tapi dia hanya cengar-cengir saja dan
bilang “sorry, hanphone aku mati”.
Sambil mengeluarkan
sesuatu dari tasku, aku duduk disampingnya. Aku telah berjanji padanya mau
membelikan oleh-oleh, waktu aku liburan di Bandung kemarin. Aku beliin dia kaos
putih bertuliskan I ♥ Bandung. Sambil senyum aku
kasihkan kaos itu. Dia senang banget menerimanya dan mengucapkan terimakasih
padaku. Sengaja aku pilihkan warna putih, karena aku tau dia suka sekali dengan
warna putih.
℗ ℗
℗
Aku dan dia sudah
saaling kenal hampir sekitar 1 tahun.
Hampir setiap hari kami
bertemu, bertegur sapa, dan mengobrol. Dan kami juga saling menjaga komuikasi
setiap hari. Dia selalu hadir menghiasi inbox di hanphone aku. Apa yang dia
tuliskan lewat SMS selalu membuat dirikku ini senyum-senyum tak jelas.
Tapi… 2 minggu yang
lalu, aku mendapat kabar bahwa dia sudah punya kekasih baru. Bagai disambar
petir di siang bolong hatiku seketika panas, bahkan gosong ! ingin marah dan
serasa tidak mempercayai ini semua !
Malamnyapun aku tidak
bisa tidur, walaupun sudah aku paksakan mataku untuk terpejam, tapi
kata-kata-kata temanku itu masih terngiang-ngiang ditelingaku. Dan bayangan dia
masih berlarian di otakku. Sudah hampir jam 12 malam akupun masih belum bisa
tidur. Butiran-butiran bening masih terus saja membanjiri pipiku. Penyakit
galau stadium 4 rupanya telah berhasil masuk ketubuhku.
℗ ℗
℗
Siang hari disebuah Mall
yang terletak dia daeraeh Solo, aku jalan-jalan bersama teman-temanku. Baru
asyik memilih aksesoris, tiba-tiba tatapan mataku tertuju kearah cowok dan
cewek yang lagi asyik jalan berdua. Tiba-tiba glek !! jantungku seperti
berhenti berdetak selama beberapa detik. Cowok itu kan????
“San.. San.. cowok itu
Bara apa bukan?”Tanyaku pada Susan sahabatku.
“Yang mana?”tanyanya
sambil clingukan
“Itu lhoooh yang makai
hem kotak-kotak warna biru, yang jalan ma cewek itu lho..!” jawabku menggebu sambil
melirik kearah pasangan kekasih yang menurutku sangat sangat dan sangat tidak
serasi sama sekali.
“owh itu ya? iya ik itu
Bara ! sama cewek ! hahaha ada yang galau nih?” celoteh Vika sahabatku juga
“aaaarrrggghh…bodo’ yukz
bayar terus keluar!” ajakku sambil dongkol.
Setelah membayar gelang
dan bros, aku dan teman-teman melanjutkan jalan-jalannya. Sampai dilantai 3 tanpa
sengaj aku bertemu dengan pasangan tak serasi itu lagi. Masih dengan jarak
radius beberapa meter , jantungku derdegup sangat kencang dan perasaan aneh
muncul tiba-tiba.
“aduh Vik, aku harus
gimana nih?”tanyaku panik.
“sudah kamu bersikap
biasa saja”, jawab Vika cuek
Sepertinya dia juga
melihatku. Kemudian mereka berdua yang semula jalan bareng jadi pisah. Bara disepan
sedangkan ceweknya dibelakang dengan menjaga jarak. Entah kenapa setelah
melihat aku mereka jadi jaga jarak. Padahal
sebelumnya mereka tadi jalan berdua dengan mesra.
“apa jangan-jangan dia
takut ketahuan sma aku kalau dia sekarang sudah punya cewek?”ach segala macam
pertanyaan menghantuiku”.
“Eh Tata, ketemu disini
juga.” Sapa Bara sambil berhenti sejenak, sementara ceweknya terus berjalan dan
kemudian berhenti.
“hehehe iza ”, jawabku
sambil menahan rasa grogi
“ayo ikut aku
jalan-jalan”, ajak dia dengan santai namun mampu mengobrak-abrik perasaanku.
“thank you, kamu duluan
aja”, jawabku dengan senyum sambil menyembunyikan perasaan dag dig dug ku itu.
Entah kenapa setiap kali
aku bertemu dengan dia, ada rasa yang luar biasa, rasa gundah, gelisah, dan
jantung berpacu sangat cepat.
Inikah cinta?
Hanya satu kata, tapi
aku tak bisa mengartikannya.
Sebenarnya aku ingin
sekali bertemu dengan dia terus, tapi tidak dengan “ekornya” itu. Karena akhir-akhir
ini dia jadi agak aneh. Dia sekarang jadi jarang telfun, bahkan untuk sekedar
menyapaku lewat SMS aja bisa dihitung dalam 1 minggu.
Terkadang aku birfikir, “emangnya
aku itu siapa dia sih? Aku Cuma oranng asing yang tidak sengaja masuk kedalam
kehidupan dia”.
Jadi bukan salah dia
kalau dia bersikap begitu.
Tapi…. Tapi…. Aku terlanjur
jatuh hati padanya. Padahal dia sudah punya seseorang yang benar-benar dia
cintai.
Salahkah bila aku masih menaruh harapan padmu?
Salahkah bila aku menginginkanmu?
Salahkah bila aku memikirkanmu?
Dan salahkah bila aku
masih bertahan mencintaimu?
Biarkanlah sang waktu
yang menjawab, semua akan indah pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar